Zaman dahulu di negeri sakura, hidup seorang nenek dengan kuda putihnya yang bagus. Saking bagusnya, Kaisar sampai menawarkan 1/32 dari harta kerajaannya untuk ditukar dengan kuda itu.

Suatu hari kuda putih itu hilang. Tetangga sekitar semua menghujat nenek tersebut, karena dianggap bodoh tidak mau menjualnya kepada Kaisar. "Lihat kamu sekarang mendapat sial. Kuda hilang !!" kata penduduk.

Nenek: Kalian terlalu cepat berkesimpulan. Kita belum tau ini berkah atau sebaliknya

Sebulan kemudian, kuda putihnya pulang dengan membawa ratusan ekor temennya.

Penduduk: Rupanya kuda kamu yg hilang membawa berkah (karena dia membawa temen2 nya ke rumah kamu, dan kamu bisa menjual mereka)

Nenek: Kalian terlalu cepat berkesimpulan. Kita belum tau ini berkah atau sebaliknya

Suatu hari, anak nenek tersebut patah kakinya akibat terjatuh dari kuda, sewaktu menaiki kuda mereka untuk kemudian dijual ke pasar

Kembali penduduk setempat menghujat nenek tersebut. Kata mereka: kalau dulu kuda putihnya dijual tidak akan terjadi musibah ini

Nenek: Jangan terlalu cepat berkesimpulan, Kita belum tau ini berkah atau sebaliknya

Sebulan kemudian datang utusan dari Kaisar, dgn membawa pesan "Negara dalam keadaan perang, semua pemuda di desa ini harus ikut berperang, kecuali orang tua, wanita, anak-anak, dan yang cacat.

Penduduk: Bener kata kamu, kaki anakmu patah rupanya berkah, tidak usah ikut perang. Sementara kami terpaksa berpisah dengan anak-anak kami

Nenek: Kalian ini entah kapan baru sadar. Jangan terlalu cepat berkesimpulan. Kita belum tau ini berkah atau sebaliknya.

Bener sekalee... Seorang tokoh masyarakat dari negara Barat pernah berkata "Seseorang baru bisa dinilai baik atau jahat sesudah orang tersebut masuk peti mati"