Aksi unjuk rasa menentang kehadiran perusahaan tambang Amerika PT Freeport di Papua yang semakin memanas dalam sebulan terakhir sekarang memakan korban jiwa.
Hari Kamis, empat anggota polisi dan TNI tewas dalam bentrok berdarah dengan mahasiswa di Universitas Cendrawasih, Abepura.
Polda Papua mengumumkan telah menetapkan 12 orang, sebagian besar mahasiswa, sebagai tersangka pelaku kerusuhan.
Wakil Presiden Yusuf Kalla menyerukan agar situasi di Papua tidak dipanas-panasi dengan berbagai komentar politisi di Jakarta mengenai pertambangan Freeport.
Berbagai kalangan di Jakarta maupun di Papua mengecam sikap pemerintah yang tampaknya belum memutuskan tindakan untuk menyelesaikan masalah Freeport di Papua.
Apa penilaian anda atas cara pemerintah menangani unjuk rasa anti Freeport di Papua?
Apakah masalah di Papua terbatas menyangkut kehadiran Freeport McMoran?
Langkah apa yang sebaiknya diambil pemerintah untuk meredakan situasi di Papua?

berikut ini komentar masyarakat tentang PT Freeport.

Yang penting menurut saya adalah bagimana Freeport dapat transparan dan bermanfaat bagi Indonesia dan warga Papua khusunya. Misalnya dengan memperkejakan mereka sebanyak mungkin, juga pelayanan kesehatan dan pendidikan gratis buat papua.
Daryana, Bogor

Untuk sementara Freeport harus diberhentikan dulu kegiatan operasionalnya dan meninjau kembali kontrak kerja dengan pemerintah Indonesia, lebih khusus masyarakat Papua. Kami tidak ingin kesepakatan itu hanya antara pemerintah dan Freeport. Lahan yang dikerjakan oleh Freeport adalah tanah milik warga Papua, dan semua hasil dari itu untuk rakyat Papua bukan untuk kenyangkan perut pemerintah dan Freeport.
Andre

Kalau mengacu ke UUD 45 semua hasil bumi/tambang dikuasai oleh negara dan untuk kemakmuran rakyat. Untuk Timika, apakah rakyat Timika sudah makmur dengan adanya tambang Freeport? Kalau makmur mengapa musti mengais di sampah, dan dilarang lagi. Dimana Keadilan buat Rakyat Timika?
Herry Prihanto

Sebagai investor Freeport tentu mengharapkan keuntungan sebagai ganti sejumlah biaya seperti pajak, bantuan beasiswa, dll, yang jumlahnya tidak sedikit sebagai bentuk investasi mereka. Kenapa orang Indonesia tidak malu melanggar perjanjian yang telah disepakati sebelumnya dengan Freeport, malah seenaknya merevisi kembali isi perjanjian kontrak kerjasama.
Teddy Suputra, Manado

PT Freeport harus menjadikan "penambang tradisional" sebagai "anak angkat/mitra kerja", dengan memberikan pelatihan dan bantuan sarana-prasarana dasar. Untuk saudaraku rakyat Papua: berjuang terus, jangan pernah menyerah. Kemakmuran adalah hakmu juga.
Prombang P, Bandung